Pimpinan Kabupaten Gowa
Bupati Gowa
Muda, cerdas, dan merakyat. Itulah karakter yang melekat pada sosok Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan. Beliau Terlahir dan ditempa dari keluarga birokrasi dan politisi yang membuatnya memiliki karakter kuat sebagai seorang pemimpin. Adnan Purichta Ichsan menjabat sebagai Bupati Kabupaten Gowa 2 periode 2016-2012 dan 2021-2025.
Nama Lengkap
Dr. Adnan Purichta ichsan, S.H., M.H.
Tempat, Tanggal Lahir
Jakarta, 9 Maret 1986
Riwayat Pendidikan
Program Doktoral (S3) Bidang Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar
Program Magister (S2) Bidang Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Tata Negara Universitas Muslim Indonesia Makassar
Program Sarjana (S1) Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar
SMAN Negeri 2 Makassar
Kursus/Latihan
- Orientasi Kepemimpinan Kepala Daerah yang diselenggarakan oleh APKASI (2016)
- Program Pemantapan Pimpinan Daerah (P3DA) Angkatan X yang diselenggarakan oleh LEMHANAS RI (2019)
Jabatan Organisasi
- Ketua ORARI Daerah Sulawesi Selatan 2022 s/d 2027
- Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) 2021 s/d 2026
- Ketua Dewan Pengawas dan Penasehat (DPP) ORARI Lokal Gowa 2021 s/d 2024
- Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia KNPI Sulsel
- Wabendum DPD I Golkar Sulsel
- Ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Gowa 2019 s/d 2024
- Ketua Kwartir Cabang Pramuka Gowa 2019 s/d 2024
- Wakil Ketua DPP KNPI Bidang Hubungan Dalam Negeri 2019 s/d 2021
- Ketua PMI Sulsel 2018 s/d 2023
- Ketua Pertina Sulsel 2009 s/d 2013
Karier
- Bupati Gowa 2021-2026
- Bupati Gowa 2016-2021
- Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan 2014-2015
- Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan 2009-2013
Wakil Bupati Gowa
Nama Lengkap
H. Abd. Rauf Malaganni, S.Sos., M.Si.
Tempat, Tanggal Lahir
Gowa, 29 Desember 1958
Riwayat Pendidikan
Program Magister (S2) di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (2004-2006)
Program Sarjana (S1) di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Ujung Pandang (1998-2003)
Program Diploma (D3) Akademi Penyuluh Pertanian Kabupaten Gowa (1983-1995)
SMA Negeri Sungguminasa (1977-1981)
Kursus/Latihan
- Kursus Perbaikan Teknologi Pasca Panen Tanaman Holtikultura Bagi PPUP/PPL : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah Tahun 1990
- Pelatihan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Padi : Badan Pendidikan Dan Pelatihan Jakarta Tahun 1996
- Diklat Pim Tingkat III : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005
- Peningkatan Kapasitas Camat Dalam Rangka Optimalisasi Pelayanan Publik Di Era Otonomi Daerah : Badan Diklat Dalam Negeri Bekerjasama Dengan Japan Internasional Coorporation Agency (JICA) Tahun 2004
- Training Penyelesaian Sengketa Tanah : Land Management And Policy Development Project (LMPDP) Tahun 2008
- Training Peningkatan Pelayanan Izin Lokasi Di Daerah : Land Management And Policy Development Project (LMPDP) Tahun 2008
- Pendidikan Dan Pelatihan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah : Badan Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Negeri Tahun 2008
Jabatan Organisasi
- Ketua PMI Kabupaten Gowa Tahun 2019
- Ketua BNK Kabupaten Gowa Tahun 2016
- Wakil Ketua Palang Merah Indonesia Tahun 2013
- Wakil Ketua Kosgoro 1957 Tahun 2011
Karier
- Wakil Bupati Gowa Tahun 2016 – Sekarang
- Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Gowa Tahun 2015
- Pj. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Gowa Tahun 2009 – 2015
- Pj. Kepala Bagian Pemerintahan Setkab. Gowa Tahun 2007 – 2009
- Camat Manuju Kabupaten Gowa Tahun 2005 – 2007
- Sekretaris Camat Manuju Kabupaten Gowa Tahun 2003 – 2005
- Lurah Lanna Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa Tahun 2001 – 2003
- Ajun Penyuluh Pertanian Madya : Departemen Pertanian Tahun 2001
- Penyuluh Pertanian Lapangan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah : Dinas Perkebunan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 1987 – 1999.
Penghargaan
- Bidang Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat (P3MD) Dari Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2001
- Penghargaan Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Dari Bupati Gowa Tahun 2003
- Sertifikat Bimbingan Teknis Kepemimpinan Pemerintahan Dari Menteri Dalam Negeri Tahun 2004
- Penghargaan Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Dari Bupati Gowa Tahun 2004 Dan 2005
- Penghargaan Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Dari Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2006
- Satyalencana Karya Satya Dari Presiden Republik Indonesia Tahun 2007
- Penghargaan Lencana Pancawarsa III Gerakan Pramuka Tahun 2020 Dari Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan
Bupati Gowa
Nama Lengkap
Dr. Adnan Purichta ichsan, S.H., M.H.
Tempat, Tanggal Lahir
Jakarta, 9 Maret 1986
Riwayat Pendidikan
- Program Doktoral (S3) Bidang Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar
- Program Magister (S2) Bidang Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Tata Negara Universitas Muslim Indonesia Makassar
- Program Sarjana (S1) Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar
- SMAN Negeri 2 Makassar
Kursus/Latihan
- Program Pemantapan Pimpinan Daerah (P3DA) Angkatan X yang diselenggarakan oleh LEMHANAS RI (2019)
- Orientasi Kepemimpinan Kepala Daerah yang diselenggarakan oleh APKASI (2016)
Jabatan Organisasi
- Ketua ORARI Daerah Sulawesi Selatan 2022 s/d 2027
- Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) 2021 s/d 2026
- Ketua Dewan Pengawas dan Penasehat (DPP) ORARI Lokal Gowa 2021 s/d 2024
- Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia KNPI Sulsel
- Wabendum DPD I Golkar Sulsel
- Ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Gowa 2019 s/d 2024
- Ketua Kwartir Cabang Pramuka Gowa 2019 s/d 2024
- Wakil Ketua DPP KNPI Bidang Hubungan Dalam Negeri 2019 s/d 2021
- Ketua PMI Sulsel 2018 s/d 2023
- Ketua Pertina Sulsel 2009 s/d 2013
Karier
- Bupati Gowa 2021-2026
- Bupati Gowa 2016-2021
- Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan 2014-2015
- Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan 2009-2013
Wakil Bupati Gowa
Nama Lengkap
H. Abd. Rauf Malaganni, S.Sos., M.Si.
Tempat, Tanggal Lahir
Gowa, 29 Desember 1958
Riwayat Pendidikan
- Program Magister (S2) di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (2004-2006)
- Program Sarjana (S1) di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Ujung Pandang (1998-2003)
- Program Diploma (D3) Akademi Penyuluh Pertanian Kabupaten Gowa (1983-1995)
- SMA Negeri Sungguminasa (1977-1981)
Kursus/Latihan
- Pendidikan Dan Pelatihan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah : Badan Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Negeri Tahun 2008
- Training Peningkatan Pelayanan Izin Lokasi Di Daerah : Land Management And Policy Development Project (LMPDP) Tahun 2008
- Training Penyelesaian Sengketa Tanah : Land Management And Policy Development Project (LMPDP) Tahun 2008
- Diklat Pim Tingkat III : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005
- Peningkatan Kapasitas Camat Dalam Rangka Optimalisasi Pelayanan Publik Di Era Otonomi Daerah : Badan Diklat Dalam Negeri Bekerjasama Dengan Japan Internasional Coorporation Agency (JICA) Tahun 2004
- Pelatihan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Padi : Badan Pendidikan Dan Pelatihan Jakarta Tahun 1996
- Kursus Perbaikan Teknologi Pasca Panen Tanaman Holtikultura Bagi PPUP/PPL : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah Tahun 1990
Jabatan Organisasi
- Ketua PMI Kabupaten Gowa Tahun 2019
- Ketua BNK Kabupaten Gowa Tahun 2016
- Wakil Ketua Palang Merah Indonesia Tahun 2013
- Wakil Ketua Kosgoro 1957 Tahun 2011
Karier
- Wakil Bupati Gowa Tahun 2016 – Sekarang
- Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Gowa Tahun 2015
- Pj. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Gowa Tahun 2009 – 2015
- Pj. Kepala Bagian Pemerintahan Setkab. Gowa Tahun 2007 – 2009
- Camat Manuju Kabupaten Gowa Tahun 2005 – 2007
- Sekretaris Camat Manuju Kabupaten Gowa Tahun 2003 – 2005
- Lurah Lanna Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa Tahun 2001 – 2003
- Ajun Penyuluh Pertanian Madya : Departemen Pertanian Tahun 2001
- Penyuluh Pertanian Lapangan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah : Dinas Perkebunan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 1987 – 1999.
Sekretaris Daerah
Nama Lengkap
Dra. Hamsina, MM
Tempat, Tanggal Lahir
Ujung Pandang, 6 Agustus 1964
Riwayat Pendidikan
Program Magister (S2) STIEM Bongaya Ujung Panda
Program Sarjana (S1) Universitas Veteran Republik Indonesia Ujung Pandang
SMAN 159 Sungguminasa
Karier
- Pj. Sekda Gowa sekaligus Plh Bupati Gowa (2021)
- Plt. Kepala DLH Gowa sekaligus Plt Sekda Gowa (2020)
- Kepala Inspektorat Gowa (2019)
- Kabag Kesra Kabupaten Gowa 2 (2017)
- Camat Pallangga (2013)
- Camat Biringbulu (2006-2009)
- Lurah Batang Kaluku, Kecamatan Somba Opu (2003)
Sekretaris Daerah
Nama Lengkap
Dra. Hamsina, MM
Tempat, Tanggal Lahir
Ujung Pandang, 6 Agustus 1964
Riwayat Pendidikan
Program Magister (S2) STIEM Bongaya Ujung Panda
Program Sarjana (S1) Universitas Veteran Republik Indonesia Ujung Pandang
SMAN 159 Sungguminasa
Karier
- Pj. Sekda Gowa sekaligus Plh Bupati Gowa (2021)
- Plt. Kepala DLH Gowa sekaligus Plt Sekda Gowa (2020)
- Kepala Inspektorat Gowa (2019)
- Kabag Kesra Kabupaten Gowa 2 (2017)
- Camat Pallangga (2013)
- Camat Biringbulu (2006-2009)
- Lurah Batang Kaluku, Kecamatan Somba Opu (2003)
Sekretaris Daerah
Nama Lengkap
H. Andy Azis Peter, S.H., M.Si.
Tempat, Tanggal Lahir
Sungguminasa, 02 September 1972
Riwayat Pendidikan
- Program Studi Ilmu Hukum Universitas Muslim Indonesia (S1)
- Program Studi Administrasi Pemerintahan Daerah Universitas Indonesia Timur (S2)
Karier
- Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (2020 - 2022)
- Inspektur Daerah (2022 - 2024)
- Sekretaris Daerah (2024 - Sekarang)
VISI
Terwujudnya Masyarakat yang Unggul dan Tangguh dengan Tata Kelola Pemerintahan Terbaik
MISI
- Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat yang Unggul dan Inklusif.
- Memperkokoh Kemandirian Ekonomi Daerah Berbasis Sumber Daya Lokal dan Teknologi.
- Meningkatkan Infrastruktur yang Berkualitas, Terintegrasi dan Berwawasan Lingkungan.
- Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan Inovatif Melalui Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik Berkualitas.
- Dasar lambang warna putih melambangkan tanda suci dengan itikad yang luhur untuk mencapai cita-cita bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
- Bentuk bingkai persegi lima warna hitam adalah melambangkan Pancasila Dasar dan Falsafah Negara Republik Indonesia.
- Buah padi berwarna kuning emas dan buah kapas berwarna putih melingkari bingkai persegi lima, perlambang kemakmuran.
- Bagian depan terdapat tangga berwarna hitam bertuliskan Gowa dengan huruf latin warna putih menghubungkan buah padi dan kapas, perlambang Gowa siap melaksanakan pembangunan yang bertahap.
- Depan benteng nampak terpancang dua buah meriam warna merah, dimukanya bertengger seekor ayam jantan berwarna putih berjengger merah sedang berkokok, perlambang kepahlawanan nasional Sultan Hasanuddin yang berasal dari Gowa.
- Di tengah-tengah berdiri sebatang pohon lontar, berwarna hitam, buah sembilan biji berwarna merah, perlambang kebudayaan Gowa sebagai bagian dari kebudayaan nasional.
- Latar belakang lambang nampak sinar warna kuning emas dengan pancaran tujuh belas, perlambang Proklamasi 17 Agustus dan daun nyiur melambai, perlambang tanah airku Indonesia.
Arti Warna
- Warna putih berarti kesucian
- Warna hitam berarti keabadian
- Warna merah berarti kejayaan
- Warna kuning berarti keluhuran
- Warna hijau berarti kesuburan.
Sebelum Kerajaan Gowa terbentuk, terdapat (sembilan) Negeri atau Daerah yang masing-masing dikepalai oleh seorang penguasa yang merupakan Raja Kecil. Negeri ini ialah Tombolo, Lakiung, Samata, Parang-parang, Data, Agang, Je’ne, Bisei, Kalling dan Sero. Pada suatu waktu Paccallayya bersama Raja-Raja kecil itu masgyul karena tidak mempunyai Raja, sehingga mereka mengadakan perundingan dan sepakat memohon kepada Dewata agar menurunkan seorang wakilnya untuk memerintah Gowa.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1320 (Hasil Seminar Mencari Hari Jadi Gowa) dengan diangkatnya Tumanurung menjadi Raja Gowa maka kedudukan sembilan raja kecil itu mengalami perubahan, kedaulatan mereka dalam daerahnya masing-masing dan berada di bawah pemerintahan Tumanurung Bainea selaku Raja Gowa Pertama yang bergelar Karaeng Sombaya Ri Gowa.
Raja kecil hanya merupakan Kasuwiyang Salapanga (Sembilan Pengabdi), kemudian lembaga ini berubah menjadi Bate Salapang (Sembilan Pemegang Bendera).
MASA KERAJAAN
Pada tahun 1320 Kerajaan Gowa terwujud atas persetujuan kelompok kaum yang disebut Kasuwiyang-Kasuwiyang dan merupakan kerajaan kecil yang terdiri dari 9 Kasuwiyang yaitu Kasuwiyang Tombolo, Lakiyung, Samata, Parang-parang, Data, Agang Je’ne, Bisei, Kalling, dan Sero.
Pada masa sebagai kerajaan, banyak peristiwa penting yang dapat dibanggakan dan mengandung citra nasional antara lain Masa Pemerintahan I Daeng Matanre Karaeng Imannuntungi Karaeng Tumapa’risi Kallonna berhasil memperluas Kerajaan Gowa melalui perang dengan menaklukkan Garassi, Kalling, Parigi, Siang (Pangkaje’ne), Sidenreng, Lempangang, Mandalle dan lain-lain kerajaan kecil, sehingga Kerajaan Gowa meliputi hampir seluruh dataran Sulawesi Selatan.
Di masa kepemimpinan Karaeng Tumapa’risi Kallonna tersebutlah nama Daeng Pamatte selaku Tumailalang yang merangkap sebagai Syahbandar, telah berhasil menciptakan aksara Makassar yang terdiri dari 18 huruf yang disebut Lontara Turiolo.
Pada tahun 1051 H atau tahun 1605 M, Dato Ribandang menyebarkan Agama Islam di Kerajaan Gowa dan tepatnya pada tanggal 9 Jumadil Awal tahun 1051 H atau 20 September 1605 M, Raja I Mangerangi Daeng Manrabia menyatakan masuk agama Islam dan mendapat gelar Sultan Alauddin. Ini kemudian diikuti oleh Raja Tallo I Mallingkaang Daeng Nyonri Karaeng Katangka dengan gelar Sultan Awwalul Islam dan beliaulah yang mempermaklumkan shalat Jum’at untuk pertama kalinya.
Raja I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape Muhammad Bakir Sultan Hasanuddin Raja Gowa ke XVI dengan gelar Ayam Jantan dari Timur, memproklamirkan Kerajaan Gowa sebagai kerajaan maritim yang memiliki armada perang yang tangguh dan kerajaan terkuat di Kawasan Indonesia Timur.
Pada tahun 1653 – 1670, kebebasan berdagang di laut lepas tetap menjadi garis kebijaksanaan Gowa di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin. Hal ini mendapat tantangan dari VOC yang menimbulkan konflik dan perseteruan yang mencapai puncaknya saat Sultan Hasanuddin menyerang posisi Belanda di Buton.
Akibat peperangan yang terus menerus antara Kerajaan Gowa dengan VOC mengakibatkan jatuhnya kerugian dari kedua belah pihak, oleh Sultan Hasanuddin melalui pertimbangan kearifan dan kemanusiaan guna menghindari banyaknya kerugian dan pengorbanan rakyat, maka dengan hati yang berat menerima permintaan damai VOC.
Pada tanggal 18 November 1667 dibuat perjanjian yang dikenal dengan Perjanjian Bungaya (Cappaya ri Bungaya). Perjanjian tidak berjalan langgeng karena pada tanggal 9 Maret 1668, pihak Kerajaan Gowa merasa dirugikan. Raja Gowa kembali dengan heroiknya mengangkat senjata melawan Belanda yang berakhir dengan jatuhnya Benteng Somba Opu secara terhormat. Peristiwa ini mengakar erat dalam kenangan setiap patriot Indonesia yang berjuang gigih membela tanah airnya.
Sultan Hasanuddin bersumpah tidak sudi bekerja sama dengan Belanda dan pada tanggal 1 Juni 1669 meletakkan jabatan sebagai Raja Gowa ke XVI setelah hampir 16 tahun melawan penjajah. Pada hari Kamis tanggal 12 Juni 1670 Sultan Hasanuddin mangkat dalam usia 36 tahun. Berkat perjuangan dan jasa-jasanya terhadap bangsa dan negara, maka dengan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973 tanggal 16 Nopember 1973, Sultan Hasanuddin dianugerahi penghargaan sebagai Pahlawan Nasional.
Dalam sejarah berdirinya Kerajaan Gowa, mulai dari Raja Tumanurung Bainea sampai dengan setelah era Raja Sultan Hasanuddin telah mengalami 36 kali pergantian Somba (raja) sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Nama-Nama Raja Kerajaan Gowa dari Tahun 1320 s/d 1957
- Tumanurung Bainea (Putri Ratu)
- Tamasalangga Baraya (1320 – 1345)
- I Puang Loe Lembang (1345 – 1370)
- I Tuniata Banri (1370 – 1395)
- Karampang Ri Gowa (1395 – 1420)
- Tunatangka Lopi (1420 – 1445)
- Batara Gowa Tuniawangngang Ri Paralakkenna (1445 – 1460)
- IPakere’ Tau Tunijallo Ri Passukki (1460)
- Dg. Matanre Krg. Mangngutungi Tumapa’risi Kallonna (1460 – 1510)
- I Manriwagau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tunipallangga Ulaweng (1510 – 1546)
- I Tajibarani Daeng Marompa Karaeng Data’ Tunibatta (1546 – 1565)
- I Manggorai Daeng Mammeta Karaeng Bontolangkasa Tunijallo. (1565 (40 hari))
- I Tepu Karaeng Daeng Parabbung Karaeng Bontolangkasa Tunipasulu Tumenanga Ri Butung (1565 – 1590)
- I Mangngerangi Daeng Manrabbia Sultan Alauddin Tumenanga Ri Gaukanna (1590 – 1593)
- I Mannuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiung Sultan Malikussaid Tumenanga Ri Papan Batuna (1593 – 1639)
- I Mallombasi Dg Mattawang Muhammad Basir Karaeng Bontomangape Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Ballapangka (1639 – 1653)
- I Mappasomba Daeng Nguraga Karaeng Lakiung Sultan Amir Hamzah Tumammalianga Ri Allu (1653 – 1669)
- I Mappaossong Daeng Mangewai Karaeng Bisei Sultan Muhammad Ali Tumenanga Ri Jakattara (1669 – 1674)
- I Mappadulung Daeng Mattimung Karaeng Sanro BoneSultan Abdul Jalil Tumenanga Ri Lakiung (1674 – 1677)
- La Pareppa Tu Sappewalia Karaeng Ana’ Moncong Sultan Ismail Tumenanga Ri Somba Opu (1677 – 1709)
- I Mappau’rangi Karaeng Boddia Sultan Sirajuddin Tumenanga Ri Passiringanna (1709 – 1711)
- I Manrabia Karaeng Kanjilo Sultan Najamuddin Tumenanga Ri Jawaya (1712 – 1724)
- I Mappau’rangi Karaeng Boddia Sultan Sirajuddin Tumenenga Ri Passiringanna (Kedua kalinya) (1724 – 1729)
- I Mallawagau Karaeng Lempangang Sultan Abdul Khair Al Mansyur Tumenanga Ri Gowa (1729 – 1735)
- I Mappababbasa Sultan Abdul Kudus Tumenanga Ri Bontoparang (1735 – 1742)
- Amas Madina ‘Batara Gowa II’ Sultan Usman (diasingkan ke Sailon oleh Belanda) (1742 – 1753)
- I Mallisu Jawa Daeng Riboko Karaeng Tompobalang Sultan Maduddin Tumenanga Ri Tompobalang (1753 – 1767)
- I Temmasongeng / I Makkaraeng Karaeng Katangka Sultan Zainuddin Tumenanga Ri Mattoanging (1767 – 1769)
- I Mannawarri / I Sumaele Karaeng Bontolangkasa Karaeng Mangasa Sultan Abdul Hadi Tumenanga Ri Sambungjawa (1769 – 1778)
- I Mappatunru / I Manginyarang Krg Lembangparang Sultan Abdul Rauf Tumenanga Ri Katangka (1778 – 1810)
- La Oddangriu Daeng Mangeppe Karaeng Katangka Sultan Muhammad Zainal Abidin Abd. Rahman Amiril Mu’minin Tumenanga Ri Suangga (1825 – 1826)
- I Kumala Daeng Parani Karaeng Lembangparang Sultan Abdul Kadir Aididin Tumenanga Ri Kakuasanna (1826 – 1893)
- I Mallingkaan Daeng Nyonri Karaeng Katangka Sultan Muhammad Idris Tumenanga Ri Kala’biranna (1893 – 1895)
- I Makkulau Daeng Serang Karaeng Lembangparang Sultan Muhammad Husain Tumenanga Ri Bundu’na (1895 – 1906)
- I Mangngi-mangngi Daeng Mattutu Karaeng Bontonompo Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin Karaeng Ilanga Tumenaga Ri Sungguminasa (1906 – 1946)
- Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Aiduddin Tumenanga Ri Jongaya (1946 – 1957)
MASA KEMERDEKAAN
Pada tahun 1950 berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1950 Daerah Gowa terbentuk sebagai Daerah Swapraja dari 30 daerah Swapraja lainnya dalam pembentukan 13 Daerah Indonesia Bagian Timur.
Sejarah Pemerintahan Daerah Gowa berkembang sesuai dengan sistem pemerintahan negara. Setelah Indonesia Timur bubar dan negara berubah menjadi sistem Pemerintahan Parlemen berdasarkan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) tahun 1950 dan Undang-undang Darurat Nomor 2 Tahun 1957, maka daerah Makassar bubar.
Pada tanggal 17 Januari 1957 ditetapkan berdirinya kembali Daerah Gowa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan ditetapkan sebagai daerah Tingkat II . Selanjutnya dengan berlakunya Undang-undang Nomor 1 tahun 1957 tentang Pemerintahan Daerah untuk seluruh wilayah Indonesia tanggal 18 Januari 1957 telah dibentuk Daerah-daerah Tingkat II.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 tahun 1957 sebagai penjabaran Undang-Undang Nomor 1 tahun 1957 mencabut Undang-Undang Darurat No. 2 Tahun 1957 dan menegaskan Gowa sebagai Daerah Tingkat II yang berhak mengurus rumah tangganya sendiri. Untuk operasionalnya dikeluarkanlah Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor U.P/7/2/24 tanggal 6 Pebruari 1957 mengangkat Andi Ijo Karaeng Lalolang sebagai Kepala Daerah yang memimpin 12 (dua belas) Daerah bawahan Distrik yang dibagi dalam 4 (empat) lingkungan kerja pemerintahan yang disebut koordinator masing-masing :
- Koordinator Gowa Utara, meliputi Distrik Mangasa, Tombolo, Pattallassang, Borongloe, Manuju dan Borisallo. Koordinatornya berkedudukan di Sungguminasa.
- Koordinator Gowa Timur, meliputi Distrik Parigi, Inklusif Malino Kota dan Tombolopao. Koordinatonya berkedudukan di Malino.
- Koordinator Gowa Selatan, meliputi Distrik Limbung dan Bontonompo. Koordinatornya berkedudukan di Limbung.
- Koordinator Gowa Tenggara, meliputi Distrik Malakaji, koordinatornya berkedudukan di Malakaji.
Pada tahun 1960 berdasarkan kebijaksanaan Pemerintah Pusat di seluruh Wilayah Republik Indonesia diadakan Reorganisasi Distrik menjadi Kecamatan. untuk Kabupaten Daerah Tingkat II Gowa yang terdiri dari 12 Distrik diubah menjadi 8 Kecamatan masing-masing :
- Kecamatan Tamalate dari Distrik Mangasa dan Tombolo.
- Kecamatan Panakkukang dari Distrik Pattallassang.
- Kecamatan Bajeng dari Distrik Limbung.
- Kecamatan Pallangga dari Distrik Limbung.
- Kecamatan Bontonompo dari Distrik Bontonompo
- Kecamatan Tinggimoncong dari Distrik Parigi dan Tombolopao
- Kecamatan Tompobulu dari Distrik Malakaji.
- Kecamatan Bontomarannu dari Distrik Borongloe, Manuju dan Borisallo.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang perluasan Kotamadya Ujung Pandang sebagai Ibukota Propinsi, Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Gowa menyerahkan 2 (dua) Kecamatan yang ada di wilayahnya, yaitu Kecamatan Panakkukang dan sebagian Kecamatan Tamalate dan Desa Barombong Kecamatan Pallangga (seluruhnya 10 Desa) kepada Pemerintah Kotamadya Ujung Pandang.
Terjadinya penyerahan sebagian wilayah tersebut, mengakibatkan makna samarnya jejak sejarah Gowa di masa lampau, terutama yang berkaitan dengan aspek kelautan pada daerah Barombong dan sekitarnya. Hal ini mengingat, Gowa justru pernah menjadi sebuah Kerajaan Maritim yang pernah jaya di Indoneia Bagian Timur, bahkan sampai ke Asia Tenggara.
Dengan dilaksanakannya Undang-Undang Nomor 51 tahun 1971, maka praktis wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Gowa mengalami perubahan yang sebelumnya terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan dengan 56 Desa menjadi 7 (tujuh) Kecamatan dengan 46 Desa.
Sebagai akibat dari perubahan itu pula, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa berupaya dan menempuh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang didukung oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dengan membentuk 2 (dua) buah Kecamatan yaitu Kecamatan Somba Opu dan Kecamatan Parangloe.
Guna memperlancar pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan masyarakat Kecamatan Tompobulu, maka berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Sulawesi Selatan No.574/XI/1975 dibentuklah Kecamatan Bungaya hasil pemekaran Kecamatan Tompobulu. Berdasarkan PP No. 34 Tahun 1984, Kecamatan Bungaya di defenitifkan sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten Gowa menjadi 9 (sembilan).
Selanjutnya pada tahun 2006, jumlah kecamatan di Kabupaten Gowa telah menjadi 18 kecamatan akibat adanya pemekaran di beberapa kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan definitif pada tahun 2006 sebanyak 167 dan 726 dusun/lingkungan.
Dalam sejarah perkembangan pemerintahan dan pembangunan mulai dari zaman kerajaan sampai dengan era kemerdekaan dan reformasi, wilayah Pemerintah Kabupaten Gowa telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sebagai daerah agraris yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar Ibu Kota Propinsi Sulawesi Selatan menjadikan Kabupaten Gowa sebagai daerah pengembangan perumahan dan permukiman selain Kota Makassar.
Kondisi ini secara gradual menjadikan daerah Kabupaten Gowa yang dulunya sebagai daerah agraris sentra pengembangan pertanian dan tanaman pangan yang sangat potensial, juga menjadi sentra pelayanan jasa dan perekonomian.
Dalam sejarah keberadaan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II sejak tahun 1957 sampai sekarang telah mengalami 12 (dua belas) kali pergantian Bupati. 11 (sebelas) kali diantaranya berdasarkan pengangkatan secara langsung oleh Menteri Dalam Negeri. Satu kali berdasarkan hasil pemilihan secara langsung oleh rakyat Kabupaten Gowa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:
Bupati Kabupaten Gowa Dari Tahun 1957 sampai sekarang
- Andi Idjo Karaeng Lalolang (1957-1960)
- Andi Tau (1960-1967)
- H. M. Yasin Limpo ( Karetaker)
- Andi Bachtiar (Karetaker)
- K. S. Mas’ud (1967-1976)
- H. Muhammad Arif Sirajuddin (1976-1984)
- H. A. Kadir Dalle (1984-1989)
- H. A. Azis Umar (1989-1994)
- H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si. (1994-2002)
- Drs. H. Hasbullah Djabar, M.Si. (2002-2004)
- H. Andi Baso Machmud (Karetaker)
- H. Ichsan Yasin Limpo, S.H. (2005-2015)
- Adnan Purichta Ichsan., S.H., M.H. (2015 sampai sekarang)